selamat sore kawan-kawan
apa kabar? semoga sehat selalu ya, dah lama nih gak nge posting ke ini
blog, hehehehehe... kali ini saya akan posting cerpen buatan ku sendiri ini dia :
Perjalanan Bersama Kereta Ekonomi
Sore ini tampak cerah, walau tadi
sempat datang mendung sejenak yang mendatangkan gerimis-gerimis kecil yang
turun tidak begitu lama. Matahari di sebelah barat memancarkan sinarnya dari
balik-balik awan putih yang menutupi sebagian tubuhnya. Aku sudah 2 minggu
berlibur di rumah kakekku di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kali ini aku akan
pulang ke Jogja menaiki Kreta api, seperti biasa aku menaiki kreta langgananku yaitu kreta Progo.
Semua sudah siap. Aku segera
berangkat ke Stasiun Pasar Senen. Jam di telepon genggamku sudah menunjukkan
pukul 17.50 WIB.
Setelah satu jam perjalanan, aku telah sampai di stasiun besar Pasar Senen.
Tampak banyak orang keluar-masuk dari stasiun. Aku segera menuju loket KA Progo
untuk membeli tiket. Tanpa menunggu lama, tiket sudah aku dapatkan, karena
kebetulan saat itu antrian tidak begitu banyak. Di dalam tiket tertulis jadwal
keberangkatan KA Progo dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 19.30 WIB dan akan
sampai di Stasiun Lempuyangan pukul 07.30 WIB. Di bawah tulisan jadwal keberangkatan
ada tulisan K3-4, 9C. Itu menunjukkan kelas kereta api (K3= kelas 3 atau
ekonomi), nomor gerbong (gerbong 4) dan nomor tempat duduk (9C), berarti di
situlah tempatku. Aku sengaja datang lebih awal dengan maksud agar masih
mendapatkan tiket yang bertempat duduk. Karena apabila tidak mendapatkan tempat
duduk, maka penumpang harus berdiri atau duduk di sela-sela gerbong dan ini
sangat tidak mengenakkan. Apalagi lama perjalanan membutuhkan waktu kira-kira
dua belas jam, sebuah hitungan waktu yang lumayan lama.
KA Progo sudah menjadi langgananku,
setiap kali ke Jakarta naik kereta, aku pasti memakai kereta ini, dengan
pertimbangan harga tiketnya yang sangat murah, cukup mengeluarkan uang Rp.55.000,- aku
sudah bisa pulang pergi Lempuyangan-Pasar Senen. Begitu juga dengan masyarakat
yang kelas ekonominya menengah ke bawah, kereta ini menjadi transportasi
alternatif mereka. Karena dari segi harga, transportasi menggunakan bis
bisa dua kali lipat lebih mahal dari harga Kereta Progo. Jadi,
sesuai dengan kelasnya yaitu ekonomi, maka harga yang harus dibayar juga sangat
ekonomis.
Menurut informasi penjaga stasiun,
kereta sudah siap di jalur tiga. Aku sedikit kaget, karena sekarang jam baru
menunjukkan pukul 17.00 WIB, tetapi kenapa kereta sudah siap? Ternyata ketika
aku menuju jalur tersebut, yang ada baru gerbong keretanya, sedangkan lokomotif
yang nantinya berfungsi untuk menarik kereta, belum dipasang. Walau begitu,
beberapa penumpang sudah ada yang naik dan mencari tempat sesuai dengan nomor
tempat duduknya masing-masing. Hal tersebut terjadi mungkin karena Stasiun
Pasar Senen merupakan stasiun pemberangkatan yang pertama untuk KA Progo.
Waktu terus berjalan. Lokomotif
kereta sudah dipasang. Terdengar suara dari alarm stasiun dan suara petugas
stasiun di pengeras suara, bahwa kreta api ekspres malam Progo siap di
berangkatkan. Tepat saat petugas membunyikan peluitnya KA Progo pun berangkat sambil
membunyikan S35 yang panjang. Banyak suara-suara pedagang, serta tidak mau kalah
seorang petugas kereta yang menawarkan jasa penyewaan bantal “Bantal-bantal,
bantalnya semalam tiga ribu saja,” ujarnya. Di sela-sela semua suara itu, masih
ditambah lagi dengan suara gitar para pengamen yang lalu-lalang silih berganti
dengan pengamen lainnya, ada empat pengamen waktu itu. Suara-suara pedagang dan
pengamen berbunyi secara bersamaan, sehingga terdengar saling bertabrakan.
Jadi, keadaan gaduh dan sangat berisik.
Kereta Progo telah
melewati besar Stasiun
Jatinegara. Suara-suara itu belum juga berhenti. Bahkan pedagang semakin bertambah
ketika kereta sempat berhenti sejenak di Stasiun Jatinegara untuk menaikkan
penumpang. Justru sekarang pedagang semakin banyak. Sekarang waktu menunjukkan
19.46 kereta berhenti di Stasiun Manggarai untuk menaikkan penumpang lagi.
Penumpang yang naik dari stasiun ini lumayan banyak, belum lagi ditambah dengan
para pedagang dan pengamen yang juga ikut naik, menjadikan keadaan semakin
berdesak-desakkan di dalam kereta, itu sangat terlihat di dekat pintu masuk
pada setiap gerbongnya.
KA Progo terus melaju kencang. Waktu
menunjukkan pukul 22.10 kreta berhenti sejenak di Stasiun Cikampek untuk
menunggu persilangan dengan kreta lain, stasiun cikampek merupakan
stasiun besar yang terdapat dua cabang rel yang mengarah ke Bandung dan
Semarang. Selang 10 menit kemudian kreta pun
berjalan lagi.Malam semakin larut aku pun tertidur nyenyak sesekali..
Aku terbangun sejenak karena kreta berhenti lagi, tapi entah di mana.
Tak terasa aku tertidur sekitar 4.5
jam, aku melihat telepon genggam ku waktu menunjukan 02.34 kreta pun telah
sampai di stasiun Purwokerto“Lanting-lanting, oleh-oleh’e mas, sepuluh ewu
papat”, “Gethuk pisang… Gethuk’e, gethuk’e”, “Lapis pisang’e mas…”, “Kopine
mas.., rongewunan”, “sego ndok telongewu..sego ndok”, suara pedagang saling
bersahutan. Perjalanan yang sangat melelahkan. Aku pun tertidur lagi, Semalam
berada di dalam KA Progo, berdesak-desakan dengan para penumpang, dihiasi
dengan suara-suara para pedagang dan pengamen. Tiba-tiba telepon genggamku
bergetar. “Sudah sampai mana?” sebuah pesan singkat datang dari ayahku. “Ini
sudah sampai stasiun Kutoarjo, 1 jam lagi
mungkin sudah sampai Lempuyangan..” Aku membalasnya. Jam di telepon
genggamku sudah menunjukkan pukul 06.25 WIB. Kereta berhenti di sini lumayan
lama, selain menurunkan penumpang, Masinis juga turun menuju kantor stasiun,
mungkin mereka ingin istirahat sejenak sambil menikmati seduhan teh hangat di
pagi hari. Kereta
kembali berjalan melaju kencang, melewati sawah-sawah yang membentang luas,
sambil terus-terusan masinis membunyikan
klaksonnya, karena di daerah ini banyak pintu perlintasan kereta yang tidak ada
palangnya, serta banyak para petani yang lalu-lang di situ.
Stasiun Wates dan
Patukan sudah dilewati, berarti sebentar lagi akan sampai di Stasiun
Lempuyangan. “Kami ucapkan selamat pagi
dan selamat
datang bagi para penumpang Kereta Ekspers Malam Progo sekarang perjalanan anda
telah sampai di stasiun tujuan akhir yaitu
Stasiun besar Lempuyangan, periksa kembali barang
bawaan anda jangan sampai tertinggal di dalam rangkaian KA”, terdengar
suara petugas stasiun dari pengeras suara. “Alhamdulillah sampai juga,”
gumamku. Sinar
matahari pagi bersinar cerah dari arah timur seolah menyambut kedatangan para
penumpang di Stasiun Lempuyangan.
thx: Semboyan35.com
No comments:
Post a Comment